Kebutuhan bisnis dalam menyesuaikan diri dalam manajemen keuangan, sumber daya manusia, sumber daya komoditas, kelancaran rantai pasok, serta kelancaran operasional adalah target semua pengusaha, baik usaha dalam tahap startup, mature, atau growth. Di tahun 2023, kata banyak orang dan pemimpin, dunia sedang mengalami resesi ekonomi. Apakah benar?
Menurut Muhammad Chatib Basri (mantan menteri keuangan Indonesia),”Indonesia tidak akan mengalami resesi tahun ini, tapi Indonesia akan terkena dampaknya. Pertumbuhan ekonomi nasional (Indonesia) akan melambat.” Sri Mulyani juga memiliki pendapat sama, yaitu, Indonesia masih aman dari resesi.
Jika kita tinjau dari segi kontribusi ekspor indonesia terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sekitar 20%, tergolong kecil dibandingkan dengan tingginya negara seperti Singapura yang mencapai 200% dari ekspor Indonesia.
Walaupun begitu, Sri Mulyani, selaku menteri keuangan, menyatakan kebijakan fiskal ekonomi Indonesia disesuaikan dengan kondisi ekonomi global saat ini, yaitu:
Menurut mantan wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla dalam sebuah acara,”Untuk menghadapi ancaman resesi, pandangan optimis harus tetap dibangun. Sebab ketakutan yang berlebihan dapat menyebabkan self-fulfilling prophecy.” Ketakutan berlebihan akan mencegah masyarakat lebih berhati-hati membelanjakan uangnya, yang berakibat resesi ekonomi.
Untuk sementara, prediksi Industri yang terdampak resiko resesi ekonomi antara lain industri otomotif dan batu bara, dikarenakan, industri batu bara merupakan industri energi terbarukan dan sedang dikurangi penggunaannya.
Dan berdasarkan data tahun 2022 kontribusi ekspor Indonesia ke AS adalah sekitar 2,59 miliar Rupiah atau 9,87% dari total ekspor Indonesia. Karenanya kalau ekonomi AS melemah, maka permintaan produk ekspor dari Indonesia juga menurun dan terdampak secara ekonomi melemah sekitar 10%.
Lalu bagaimana cara menghadapinya dari sisi ekonomikal?
Menyikapi pelemahan ekonomi yang tidak terhindarkan, ditambah dengan gejolak perang Rusia Ukraina yang masih berlanjut, dan gelombang efek dan post pandemi Covid-19, siapkah kita dalam menyikapi efek-efeknya? Apakah bisnis anda cukup agile dan mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan serta ketidakpastian yang berlangsung saat ini?
Jika bisnis anda termasuk dalam sektor yang terdampak, maka perlu disikapi dengan bijak dalam menanggapi masalah ekonomi, arus kas, penggunaan modal, manuver bisnis, atau memiliki diversifikasi bisnis melalui industri lain, misalnya. Kita dapat sama-sama belajar dari konsultan dan pebisnis lain jika kita punya akses, termasuk jika memiliki bisnis yang serupa, maupun bisnis dalam satu supply chain. Hati-hati terhadap informasi hoax yang beredar di internet dan sebaiknya mengkonfirmasi ulang info yang ada dengan menanyakan kepada expert / professional di bidangnya.
MSM Consulting merupakan konsultan pajak berpengalaman yang dapat memberikan solusi / advis kepada anda menyikapi perekonomian yang naik turun, tax planning, serta konsultasi keuangan. Dengan kemampuan lintas industri, referensi, serta network (relasi) yang kuat, kami dapat memberikan solusi yang tajam dan terpercaya bagi masalah keuangan dan perpajakan bisnis anda, laporan keuangan, dan pembayaran pajak yang sesuai dan tidak lebih / kurang bayar.
Cek Konten, Dokumen, Perubahan, dan Peraturan Pemerintah terkait perpajakan: https://edocs.msmconsulting.co.id